Kamis, 12 November 2015

THE AUDIOLINGUAL METHOD



The Audiolingual Method

A.     Background
Audio lingual method adalah metode yang diperkenalkan di amerika serikat pada tahun 1940an. Metode ini merespon metode bacaan dan metode grammar terjemahan. Saat ini banyak orang amerika merasa tidak puas dengan bacaan dan mereka pikir bahwa berbicara lebih penting daripada membaca.
B.     Approach (pendekatan)
·         Pendekatan teori bahasa
Metode ini bisa dikatakan mengabaikan tentang writing atau penulisan karena bahasa pada umumnya tidak membutuhan tulisan karena seseorang belajar berbicara sebelum belajar atau menulis
C.    Design
·         Tujuan
Tujuan dari metode ini adalah:
1.      Untuk membuat siswa bisa menggunakan bahasa target secara komunikatif dan otomatis tanpa berhenti untuk berpikir.
2.      Untuk membantu siswa memproleh pola sruktural kalimat atau bahasa.
·         Syllabus.
Poin utama dalam syllabus linguistik audio lingual method adalah phonology, morphology, dan syntax bahasa yang diberikan sesuai dengan kebutuhan siswa. Keterampilan bahasa diajarkan seperti listening, speaking, reading, dan writing. Tetapi listening dan speaking adalah hal pertama yang diajarkan karena itulah keterampilan utama dalam bahasa.
·         Aktivitas belajar mengajar.
Sejak kemampuan listening dan speaking adalah pertimbangan utama, cara pengajaran pertama lebih dihubungkan ke kemampuan listening dan speaking (Huebener; 1969:17). Cara tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Guru memberikan ringkasan singkat dari isi dialog.
2.      Siswa mendengarkan secara penuh perhatian ketika guru membacakan atau membawakan dialog dengan kecepatan normal beberapa kali.
3.      Langkah selanjutnya adalah siswa mengulangi apa yang dikatakan guru dalam dialog secara bersamaan.
4.      Pengulangan kemudian dilanjutkan mulai dari semua siswa kemuadian sebagian siswa dalam kelas sampai hanya satu persatu siswa.
5.      Kemudian secara berpasangan siswa maju ke depan kelas untuk mempraktekkan dialog tersebut.
Variasi drills yang digunakan dalam Audio Lingual Method adalah
sebagai berikut:
v  Repetation.
Siswa mengulangi sekeras(suara) mungkin apa yang dia dengar.
v  Inflection
Satu kata akan muncul dari pengulangan.
Contoh:
v  Replacement
Satu kata akan terganti oleh kata lain.
v  Restatement
Siswa akan mengganti kata orang kedalam orang lain, berdasarkan instruksi.
v  Completion
Siswa akan mendengar ungkapan yang lengkap kecuali satu kata, dan kemudin mereka akan mengulang dengan bentuk yang lengkap.
v  Transportation.
Perubahan word order ketika katanya ditambah.
v  Expansion.
Ketika katanya ditambah, it mengambil tempat dalam rentetan kata.
v  Contraction.
Kata tunggal menggantikan frase atau klausa.
v  Transformation.
Kalimat bisa berubah kedalam bentuk negative, pertanyaan, mood, tenses, suara, dll.
v  Integration.
Dua ungkapan menjadi satu.
v  Rejoinder.
Siswa akan membuat jawaban yang tepat terhadap ungkapan yang diberikan.
·         Peran Siswa
Peran siswa adalah merespon apa yang dikatakan oleh guru. Mereka hanya mengulangi apa yang dikatakan oleh gurunya walaupun pada awalnya mereka tidak mengerti artinya tetapi dengan sering mengulangi dan merespon stimulus yang diberikan oleh guru maka siswa akan sedikit demi sedikit akan mengerti dengan pembiasaan tersebut.
·         Peran Guru
Dalam Audio Lingual Method, seperti halnya dalam Situational Language Teaching, guru berperan aktif dan sentral. Metode ini bisa dikatakan didominasi oleh guru. Guru berperan untuk menjaga perhatian siswa dengan pengulangan-pengulangan, tugas, dan memilih situasi yang cocok dengan apa yang akan dipraktekkan.
·         Peran Materi
Materi Audio Lingual Method membantu guru untuk membuat siswa dalam penguasaan bahasa. Materi yang berupa bacaan sangat jarang digunakan pada saat siswa dituntut hanya untuk mendengarkan, mengulang, dan merespon.
D.     Procedures
Tipikal pelajaran Audio Lingual Method, prosedurnya dapat diamati sebagai berikut:
1.      Pertama-tama siswa mendengar model dialog(baik melalui guru atau tape) yang mengandung struktur kunci yang focus pada pelajaran. Mereka mengulangi setiap baris dari dialog baik secara individual atau secara bersamaaan.
2.      Dialog disesuaikan terhadap situasi dan ketertarikan siswa, melaui mengganti kata kunci atau frase. Ini dilakukan tanpa sepengetahuan siswa.
3.      Khusus untuk struktur kunci dari sebuah dialog dipilih dan digunakan sebagai dasar dari macam-macam pola pelatihan.
4.      Siswa boleh merujuk pada  aktivitas teks buku, mengikuti bacaan, tulisan, atau kosa kata yang berdasarkan dialog boleh diperkenalkan.
5.      Mengikuti aktivitas bisa mengambil banyak tempat dalam laboratorium bahasa, dimana selanjutnya dialog dan latihan dilaksanakan.

Daftar Pustaka

Richard, J. C. & Rodgers, T. S. 1986. Approach and methods in language teaching. A       description and analysis: Cambridge University press.


UNM

THE AUDIOLINGUAL METHOD

Disampaikan untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah
Metode Pengajaran Bahasa
Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Paturungi Parawansa

Disusun oleh

HERIYANTI
14B01030



PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2015


Tidak ada komentar:

Posting Komentar