Senin, 22 Juni 2015

PENDIDIKAN KARAKTER



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Sebagai Negara yang besar dan dengan sumber daya alamnya yang melimpah pada dasarnya Indonesia memiliki potensi yang besar untuk menjadi salah satu Bangsa yang maju, bermartabat dan lebih baik dari saat ini, dan itu semua dapat terwujud tentunya dengan dukungan sumber daya manusia yang berkualitas, kreatif dan memiliki visi yang jelas dan terarah untuk kemajuan Bangsa. Untuk memenuhi tujuan terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas tentunya pendidikan adalah faktor terpenting yang tidak dapat dipisahkan.
Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada pasal 3 (tiga) yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Tujuan dari pendidikan nasional tidak saja hanya mencetak sumber daya manusia yang cerdas akan tetapi juga mampu mencetak kepribadian yang berkarakter, berakhlak, kreatif, memiliki misi visi dan bertanggung jawab serta sebagai warga negara yang baik. Kesuksesan seseorang tidak pernah lepas dari potensi yang dimiliki oleh orang tersebut, potensi dalam arti tidak saja berbicara tentang skil akan tetapi meliputi kemampuan seseorang mengimplementasikan potensi yang dimiliki untuk orang banyak, kemampuan mengelola diri dan orang lain.
Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat ( Ali Ibrahim Akbar, 2000) mengungkapkan bahwa kemampuan teknis (Hard Skill) hanya memberikan kontribusi sekitar 20% terhadap kesuksesan seseorang, selebihnya sekitar 80% kesuksesan seseorang ditentukan oleh soft skill dan itu artinya karakteristik seseorang memiliki porsi yang lebih besar sebagai penentu sukses tidaknya seseorang dimana karakteristik seseorang sangat dipengaruhi oleh kualitas pendidikan karakter yang ia serap.
B.       Rumusan Masalah
Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai batasan dalam pembahasan bab isi. Beberapa masalah tersebut antaralain:
1.      Apakah pengertian pendidikan karakter?
2.      Bagaimanakah contoh program pendidikan karakter?
3.      Bagaimanakah peran pendidikan karakter dalam membangun kemajuan bangsa?
C.      Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dalam penulisan makalah ini sebagai berikut:
1.       Untuk mengetahui pengertian pendidikan karakter.
  1. Untuk mengetahui contoh program pendidikan karakter.
  2. Untuk mengetahui peran pendidikan karakter dalam membangun kemajuan bangsa.

BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Pendidikan Karakter
1.     Karakter
·           Menurut Kamus Besar Bahasa Indoensia Karakter adalah Sifat - sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain
·           Menurut (Ditjen Mandikdasmen - Kementerian Pendidikan Nasional) karakter adalah cara berfikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
2.     Pendidikan
Berdasarkan (UU SISDIKNAS No 20 tahun 2003) adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
3.     Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter adalah sebuah sistem yang menanamkan nilai karakter pada peserta didik yang mengandung komponen pengetahuan, kesadaran individu, tekad serta adanya kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai - nilai baik terhadap Tuhan YME, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan maupun bangsa. Sementar itu menurut Lickona pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan dan melakukan nilai - nilai etika yang inti
B.       Program Pendidikan Karakter
1.    Lingkungan Sekolah
a)   Training Guru
Program ini tujuannya adalah memberikan wawasan dan pelatihan kepada guru untuk memahami para anak didiknya dari segi psikologis yang kemudian dapat mempermudah dalam menentukan metode yang paling tepat untuk mendidik para siswanya melaui pendekatan psikologis sehingga para anak didik dapat menyerap materi yang disampaikan tanpa adanya beban ataupun rasa takut karena perbedaan status antara guru dan siswa namun tentunya tanpa mengurangi kode etik dan norma etika dan sopan santun
b)   Program Kurikulum Pendidikan Karakter
Program ini di khususkan untuk suksesnya pendidikan karakter di sekolah, disamping pemberian materi juga menanamkan nilai - nilai kehidupan kepada para siswa.
2.    Lingkungan Keluarga
Karakter akan terbentuk dari apa yang kita lihat, kita rasakan, dan dari sebuah aktifitas yang sering kita lakukan yang kemudian menjadi sebuah kebiasaan dan pada akhirnya akan menjadi sebuah kepribadian yang juga disebut dengan karakter.
Pada dasarnya setiap manusia memiliki 3 hubungan yaitu hubungan dengan diri sendiri, hubungan sosial dan alam sekitar dan hubungan dengan Tuhan YME.Dari ketiga hubungan tersebut akan menciptakan pemahaman kepada anak yang selanjutnya menjadi sebuah keyakinan dan dari sebuah pemahaman tersebut akan menentukan cara anak dalam memperlakukan dunianya.
Positif atau negatif perilaku anak sangat tergantung dengan positif atau negatifnya pemahaman anak tersebut dalam memahami atau memandang sebuah permasalahan atupun objek dan segala sesuatu yang terdapat disekitarnya.Membangun karakter anak sejak usia dini memiliki efek yang membekas dan akan tetap tertanam sampai anak itu tumbuh lebih dewasa dan mampu menjadi filter dari apa yang ia temukan di lingkungan sosial yang lebih luas yaitu masyarakat. Dari lingkungan keluarga ini lah persespsi anak akan terbentuk oleh karena itu berikanlah pemahaman yang positif terhadap baik dalam bentuk komunikasi maupun sikap dan berikan kesempatan kepada anak untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar dengan tetap adanya kontrol yang seimbang
C.      Peran Pendidikan Karakter
Dunia pendidikan adalah sebagai instrumen penting sekaligus sebagai penentu maju mundurnya sebuah bangsa dan lembaga pendidikan adalah sebagai motor penggerak untuk memfasilitasi perkembangan pendidikan karakter. Keduanya merupakan satu kesatuan yang seharusnya berjalan seiring dan berimbang karena seperti yang sudah diungkapkan pada bab pendahuluan bahwa kesuksesan seseorang 80% ditentukan dari karakteristik seseorang apakah mampu mengelola potensi yang dimiliki serta mampu mengelola orang lain. Makna dari mengelola tentunya bersifat psoitif yaitu mampu bekerjasama dan mengimplementasikan potensi yang dimiliki dalam sebuah tindakan yang kreatif.
Kemajuan suatu bangsa tidak akan tercapai hanya dengan tersedianya sumber daya alam yang melimpah dan orang - orang cerdas tanpa didukung dengan kepribadian yang positif. Di sinilah peran pendidikan karakter menjadi sangat penting untuk menciptakan manusia yang cerdas, kreatif dan berkepribadian yang luhur agar mampu mengelola sumber kekayaan alam sesuai dengan semestinya yaitu untuk membangun sebuah bangsa yang tidak hanya maju secara ekonomi atau tangguh dalam militer akan tetapi tidak mencerminkan bangsa yang bermartabat melainkan menjadi bangsa yang besar, mandiri dalam segala aspek dan bangsa yang berbudaya luhur dan bermartabat.


BAB III
PENUTUP
A.      Simpulan
Dari pembahasan di atas penulis dapat menyimpulkan beberapa hal yang mencakup tentang pendidikan karakter yaitu bahwa pendidikan karakter dapat dimulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga dan lembaga pendidikan adalah sebagai motor penggerak untuk pengembangan pendidikan karakter melalui berbagai program baik itu yang ditujukan kepada para pengajar maupun kepada para anak didik atau siswa.
Pendidikan karakter suatu sistem untuk menanamkan nilai nilai kpribadian yang luhur yang meliputi hubungan terhadap diri sendiri, terhadap lingkungan sekitar dan hubungan terhadap Tuhan YME dimana semua itu terbentuk dari sebuah pemahaman terhadap apa yang dilihat, dirasa, dan didengar.
Tujuan dari pendidikan karakter adalah untuk meningkatkat kualitas dari pendidikan itu sendiri untuk menciptakan manusia yang cerdas, kreatif , berahlak dan memiliki kepribadian yang positif agar mampu mengelola dan mengambil peran dalam membangun bangsa yang bermartabat.
B.       Saran
Pemerintah adalah sebagai kontrol dunia pendidikan karena dari sinilah masa depan bangsa di tentukan, guru sebagai pendidik sudah sepantasnya dapat menentukan metode yang paling tepat untuk mendidik para siswanya melalui pendekatan psikologis agar tercipta suasana belajar yang nyaman dan kekeluargaan dan yang terakhir adalah orang tua sebagai orang terdekat dan merupakan tempat pertama seorang anak mengenal lingkungan hendaknya memberikan contoh yang positif dalam keseharian baik dalam bentuk sikap maupun komunikasi yang bersidat searah dan dua arah
Akhirnya dari semua pembahasan ini kami sebagai penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Amin..



DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas, 2003, Undang-undang No. 20 tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, www.depdiknas.go.id
Goble, G Frank.1991.Mazhab Ketiga : Psikologi Humanistik Abraham Maslow. Yogyakarta: Kanisius
Toer, Pramoedya Ananta.2006. Anak Semua Bangsa. Jakarta: Lentera Dipantar




IDENTIFIKASI MASALAH (Tugas Statistik dan Metode Penelitian)



IDENTIFIKASI MASALAH
No
Masalah
Akar Masalah
Solusi Alternatif
Rumusan Masalah
1.




























2.

















Hasil belajar Bahasa Indonesia siswa SMA rendah


























Kesulitan siswa menulis karangan narasi
1.    Metode mengajar guru tidak menarik sehingga siswa merasa bosan
2.    Rendahnya minat dan keinginan siswa berakibat pada keseriusan mereka dalam belajar bahasa Indonesia.




















1.    Kesulitan siswa dalam menuangkan ide/gagasan ke dalam bentuk kalimat
2.    Suasana kelas tidak kondusif
1.    Penerapan metode mengajar berbasis karakteristik peserta didik
2.    Pelatihan dan pengembangan ilmu pengetahuan guru bahasa Indonesia
3.    Meningkatkan minat dan keinginan siswa untuk belajar bahasa Indonesia
4.    Meningkatkan minat baca siswa















1.    Meningkatkan minat baca siswa
2.    Penerapan pendekatan persuasif
3.    Penerapan strategi manajemen kelas
4.    Penerapan model pembelajaran outbond

1.    Penerapan metode mengajar berbasis karakteristik untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia siswa SMA
2.    Apakah metode mengajar berbasis karakteristik dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia siswa SMA ?
3.    Pelatihan dan pengembangan ilmu pengetahuan guru bahasa Indonesia untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia siswa SMA.
4.    Peningkatan hasil belajar bahasa Indonesia siswa SMA melalui pelatihan dan pengembangan ilmu pengetahuan guru bahasa Indonesia
5.    Pengaruh minat dan keinginan siswa untuk belajar bahasa Indonesia terhadap nilai hasil belajar siswa SMA
6.    Apakah minat dan keinginan siswa untuk belajar bahasa Indonesia berpengaruh terhadap hasil belajar siswa SMA ?
7.    Hubungan antara minat baca siswa terhadap hasil belajar bahasa Indonesia siswa SMA
8.    Apakah minat baca siswa berpengaruh terhadap hasil belajar bahasa Indonesia siswa SMA

1.    Pengaruh minat baca siswa terhadap kesulitan siswa dalam menulis karangan narasi.
2.    Apakah minat baca berpengaruh terhadap kesulitan siswa dalam menulis karangan narasi ?
3.    Apakah penerapan pendekatan persuasif dapat mengatasi kesulitan menulis karangan narasi ?
4.    Efektifitas penerapan pendekatan persuasif dalam mengatasi kesulitan siswa menulis karangan narasi
5.    Penerapan strategi manajemen kelas untuk mengatasi kesulitan siswa dalam menulis karangan narasi
6.    Bagaimanakah penerapan strategi manajemen kelas dalam mengatasi kesulitan siswa menulis karangan narasi ?
7.    Efektifitas penerapan model pembelajaran outbond dalam mengatasi kesulitan siswa menulis karangan narasi
8.    Apakah model pembelajaran outbond efektif dalam mengatasi kesulitan siswa menulis karangan narasi ?


 Judul :
1.    Penerapan pendekatan metode mengajar berbasis karakteristik terhadap peningkatan hasil belajar bahasa Indonesia siswa SMA
2.    Efektifitas penerapan strategi manajemen kelas dalam mengatasi kesulitan menulis karangan narasi pada siswa SMA
3.    Efektifitas penerapan model pembelajaran outbond dalam mengatasi kesulitan siswa menulis karangan narasi pada siswa SMA